Ekowisata merupakan bagian dari komponen pembangunan berkelanjutan. Ekowisata sebagai media yang efektif dalam strategi pembangunan berkelanjutan, oleh karena itu beberapa negara-negara berkembang saat ini sangat intens dalam mengembangkan dan memasukkannya kedalam pembangunan ekonomi dan strategi konservasi. Ekowisata menekankan pada penyediaan peluang untuk wisatawan untuk belajar dan mengembangkan sikap positif terhadap keberlanjutan (Walker dan Moscardo, 2014; dalam Ocampo, 2018). Ekowisata dapat dilihat berdasarkan keterkaitannya dengan 5 elemen inti, yaitu bersifat alami, berkelanjutan secara ekologis, lingkungannya bersifat edukatif, menguntungkan masyarakat lokal, dan menciptakan kepuasan wisatawan (Dowling, 1996, dalam Hill & Gale, 2009).
Mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No 33 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengembangan Ekowisata Di Daerah (Wisata bahari, Hutan, Pegunungan dan Karst). Maka dibuatlah salah satu prinsip pengembangan wisata yang bersifat ekonomis yaitu memberikan manfaat untuk masyarakat setempat dan menjadi penggerak pembangunan ekonomi di wilayahnya serta memastikan usaha ini dapat berkelanjutan dan mendorong aktif partisipasi masyarakat, yaitu peran serta masyarakat dalam kegiatan perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian wisata dengan menghormati nilai-nilai sosial-budaya dan keagamaan masyarakat di sekitar kawasan wisata, mengandung unsur pendidikan untuk mengubah persepsi seseorang agar memiliki kepedulian, tanggung jawab, dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan budaya, melindungi, mengawetkan, dan memanfaatkan secara lestari sumberdaya alam yang digunakan.
Taman Segitiga, Tanjung Priok (Ilustrasi) |
Ekowisata merupakan bentuk alternatif pariwisata yang secara konsisten diperoleh dalam skala global sebagai bagian dari ekonomi hijau (Das & Syiemlieh 2009). Ekowisata sebagai komponen ekonomi hijau yang berkontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) untuk pemerintah dan organisasi swasta (Amati, 2013). Ekowisata membantu pengembangan masyarakat lokal dengan menyediakan sumber alternatif mata pencaharian yang lebih berkelanjutan. Namun, untuk mencapai tujuan ekowisata dalam pembangunan berkelanjutan tersebut tergantung pada masayarakat lokal, apakah mereka mempunyai kepedulian terhadap lingkungan atau tidak. Kontribusi ekowisata pada konservasi keanekaragaman hayati yaitu dengan melibatkan kegiatan yang pelestarian lingkungan baik dari masyarakat lokal, pihak wisatawan dan industri pariwisata, Sebagai gantinya, selain meningkatkan kelestarian keanekaragaman hayati, ekowisata memberikan dampak peningkatan ekonomi pada masyarakat lokal.
Baca Juga : Dampak Ekowisata Terhadap Lingkungan, Sosial dan Ekonomi
Pada dasarnya, terdapat kebutuhan untuk mengembangkan dan mengelola kegiatan ekowisata yang tidak mengorbankan sumber daya, budaya atau alam untuk mencapai keberlanjutan (Blancas et al., 2015; dalam Ocampo, 2018). Oleh karena itu, konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan tidak hanya dapat dianggap sebagai sebuah sistem berorientasi masa depan secara holistik, tetapi juga visi ke dalam yang meliputi semua aspek yang berkaitan dengan ekonomi, lingkungan, dan masyarakat, menuju pencapaian tujuannya (Sharpley, 2000). Ini menunjukkan bahwa ekowisata memiliki peran penting dalam konteks pembangunan berkelanjutan, karena menawarkan potensi tinggi bagi sektor swasta untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi sumber daya alam, dan untuk mendukung pembangunan ekonomi masyarakat, khususnya di daerah pedesaan di sekitar tujuan ekowisata (Eagles, 2002).
Pada dasarnya, terdapat kebutuhan untuk mengembangkan dan mengelola kegiatan ekowisata yang tidak mengorbankan sumber daya, budaya atau alam untuk mencapai keberlanjutan (Blancas et al., 2015; dalam Ocampo, 2018). Oleh karena itu, konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan tidak hanya dapat dianggap sebagai sebuah sistem berorientasi masa depan secara holistik, tetapi juga visi ke dalam yang meliputi semua aspek yang berkaitan dengan ekonomi, lingkungan, dan masyarakat, menuju pencapaian tujuannya (Sharpley, 2000). Ini menunjukkan bahwa ekowisata memiliki peran penting dalam konteks pembangunan berkelanjutan, karena menawarkan potensi tinggi bagi sektor swasta untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi sumber daya alam, dan untuk mendukung pembangunan ekonomi masyarakat, khususnya di daerah pedesaan di sekitar tujuan ekowisata (Eagles, 2002).
Tantangan utama dalam pengembangan ekowisata adalah bagaimana menciptakan partisipasi masyarakat tersebut sebagai sebuah tujuan. Untuk itu, sangat perlu memperluas kesempatan bagi masyarakat lokal, mendorong kemauannya, dan meningkatkan kemampuannya dalam setiap tahapan pengembangan ekowisata. Namun demikian, resiko kerusakan terhadap alam akan selalu ada karena dengan bertambahnya jumlah kunjungan wisatawan akan mengakibatkan semakin meningkatkan kebutuhan akan ruang untuk memenuhi kebutuhan wisatawan selama berada di sana, oleh karena itu kapasitas pengunjung harus diperhatikan sebelum merencanakan kegiatan (Soemarwoto,1987).
Untuk itu diperlukan suatu konsep pengembangan mengenai pariwisata yang berwawasan lingkungan yang tidak hanya melestarikan alam tapi dapat juga untuk mensejahterakan masyarakat sekitar. Ekowisata dapat dikembangkan apabila ada suatu pembagian wilayah yang jelas, sehingga tidak hanya penyelenggaraan wisata alam saja yang dapat dilakukan tetapi juga unsur pelestarian lingkungan di sekitar dapat dilakukan, ekowisata tidak hanya berperan sebagai pariwisata saja tetapi dapat juga dilakukan pendidikan, perlindungan, penelitian dan konservasi (Yoeti, 2004).
Ekowisata Dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
Reviewed by Deni Perdana
on
5:51 PM
Rating:
No comments: