Pengumpulan
sampah merupakan penanganan dengan cara mengumpulkan sampah dari masing-masing
sumber sampah kemudian dilakukan pengangkutan ketempat pembuangan sementara
atau bisa langsung ke tempat pembuangan akhir. Kegiatan mengangkut sampah
kelokasi pembuangan sampah dan membongkar muatan ini sangat bervariasi,
tergantung dari karakteristik sampah, kegiatan/lokasi dimana sampah tersebut
berasal, jalan serta peralatan yang digunakan pada tempat penampungan sampah.
Sebelum dilakukan
pengumpulan sampah, perlu diketahui klasifikasi pengelolaan sampah (SNI
3242:2008) meliputi:
Klasifikasi
pengelolaan berdasarkan lingkungan permukiman
1 Rukun
Tetangga dengan jumlah penduduk 150 – 250 jiwa ( 30 – 50 rumah)
1 Rukun Warga dengan jumlah penduduk 2.500 jiwa (± 500 rumah)
1 Kelurahan dengan jumlah penduduk 30.000 jiwa (± 6.000 rumah)
1 Kecamatan dengan jumlah penduduk 120.000 jiwa (± 24.000 rumah)
Klasifikasi berdasarkan
tipe bangunan
Tipe rumah
-
Mewah yang setara dengan Tipe > 70
-
Sedang yang setara dengan Tipe 45 - 54
-
Sederhana yang setara dengan Tipe 21
Sarana
umum/sosial
Bangunan
komersial
Spesifikasi
peralatan dan bangunan minimal (SNI 3242:2008)
Cara
pengumpulan sampah meliputi
Cara
individual, biasanya dilakukan dari rumah ke rumah yang berada dilingkungan
permukiman yang teratur, perkantoran, pertokoan dan juga tempat umum (jalan,
taman, fasilitas umum). Alat yang dipakai untuk mengumpulkan sampah dikondisi
tersebut contohnya menggunakan gerobak sampah dengan volume 0,5 -1 M3,
truck, dump truck, compactor truck.
Cara Komunal,
dilakukan sendiri oleh masing-masing rumah tangga ke tempat yang telah
disediakan. Pelayanan daerah ini biasanya meliputi daerah pemukiman yang belum
teratur ataupun daerah yang bentuknya memanjang. Alat yang dipakai untuk
mengumpulkan sampah dikondisi tersebut contohnya countainere dengan volume 6 –
8M3, compactor truck dll.
Bagaimana
dengan pola pengumpulan sampah?
Pola
individual langsung, dilihat kondisi jalan daerah pengumpulan sampah yang
sebaiknya kondisi jalan cukup lebar dan tidak mengganggu pengguna jalan
lainnya, jumlah timbulan sampah > 0,3 M3/hari.
Pola
individual tidak langsung, diperhatikan alat untuk mengumpulkan sampah dapat
menjangkau langsung ke sumber sampah, apabila kondisi jalan dalam keadaan tidak
bergelombang maka bisa menggunakan alat pengumpul seperti gerobak, becak atau
dengan kendaraan tidak bermesin.
Pola komunal
langsung, pola ini biasanya dalam kondisi yang serba terbatas, contohnya alat
pengumpul sampah sulit menjangkau sumber sampah (perbukitan ataupun gang
sempit), personil dan alat angkut terbatas diperparah lagi dengan kondisi
peralatan yang relatif rendah.
Pola penyapuan
jalan, penanganan penyapuan ini disetiap daerah berbeda-beda tergantung pada
fungsi dan nilai daerah yang dilayani, petugas yang menyapu harus mengetahui seriap
tempat yang akan disapu (di trotoar, tempat parkir dll), hasil dari penyapuan
ini langsung diangkut ke lokasi pemindahan kemudian diangkut ke TPA.
Perencanaan
pengumpulan memperhatikan
Jumlah sampah,
diperhitungkan timbulnya sampah disetiap tempat
Waktu
pengumpulan sampah, biasanya dilakukan maksimal 3 hari sekali namun Memperhatikan juga komposisi sampah yang dihasilkan, apabila banyak sampah
organik yang berasal dari sumber sampah maka pengumpulan sampah maksimal
sehari.
Beban
pekerjaan, dilakukan dengan perhitungan matang yang memperhatikan komposisi
sampah, jumlah sampah, jarak tempuh dan kondisi daerah tersebut.
Referensi
Bahan belajar sekolah
SNI 3242:2008
SK SNI
T-13-1990-F
Proses Pengumpulan Sampah
Reviewed by Deni Perdana
on
10:01 PM
Rating:
No comments: