Pengelolaan Sederhana Air Limbah

Ilustrasi Pengelolaan Air
Indonesia merupakan daerah tropis yang secara umum tidak mempunyai masalah ketersediaan air, dan hanya pada beberapa tempat dalam periode tertentu terutama musim kering timbul masalah kekurangan air. Untuk itu perlu dilakukan usaha pengembangan sumber daya secara komprehensif, terpadu dan seimbang. 

Pengelolaan mengutamakan pemanfaatan sumber-sumber secara menyeluruh, misalnya: Beberapa ahli sumber daya air menjelaskan arti menyeluruh (overall) adalah sebagai pendayagunaan terintegrasi (integrated) yang menyangkut baik air permukaan (surface water) maupun air tanah (groundwater).




Menurut sumbernya, air limbah dibagi menjadi 3 (Sugiharto, 1987), yaitu:
  • Limbah domestik yang berasal dari kegiatan rumah tangga
Pada umumnya air limbah ini berasal dari pemukiman penduduk. Air limbah ini mayoritas terdiri dari air bekas cucian dapur, dan keperluan MCK (mandi, cuci, kakus) dan umumnya terdiri dari bahan-bahan organik.
  • Limbah industri
Konsentrasi air limbah sangat bervariasi tergantung pada dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing kegiatan industri, misalnya amoniak, sulfida, lemak, zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut dan lain sebagainya. Dikarenakan banyaknya konsentrasi dari setiap buangan air limbah yang berasal dari bahan baku yang diolah sangat bervariasi, maka untuk tidak menimbulkan pencemaran ke lingkungan biasanya pengolahannya menjadi sangat rumit.
  • Limbah rembesan dan limpasan air hujan
Dilihat dari sumbernya, sangatlah beresiko tinggi apabila dibiarkan atau langsung dibuang ke badan air penerima secara langsung. Pembuangan limbah secara langsung ke badan air penerima mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan sekitar, karena daya dukung lingkungan tidak akan mampu untuk menyerap pencemaran tersebut. Selain itu pencemaran air ini tidak hanya membawa dampak negatif pada kesehatan lingkungan, tetapi juga menambah biaya yang diperlukan untuk mendapatkan air bersih.


Strategi pengelolaan air limbah bisa dilakukan dengan cara:
  • Meminimalisasi dari sumber air limbah.
Misalnya dimulai dengan berhemat atau seefisien mungkin dalam penggunaan air sebagai pemenuhan kebutuhan baik dalam kegiatan dari industri maupun yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga. Dengan melakukan penghematan ini maka pencemaran akan lebih berkurang
  • Membuat tangki septic dan bak penangkap air (Pengumpulan).
Tangki septic hampir mirip dengan bak penampungan air kotor, tetapi lebih ditujukan untuk pembuangan air limbah yang beasal dari rumah tangga. Pembuatan tangki septic akan lebih optimal bila digunakan untuk pembuangan limbah yang berasal dari kegiatan rumah tangga. Air kotor yang berasal dari rumah tangga dibedakan menjadi 2 yaitu black water dan grey water. Black water merupakan buangan yang berasal dari closet termasuk limbah padat, tetap saja kotoran yang dibuang ada airnya, maka disebut juga air kotor. Kotoran manusia termasuk dalam golongan limbah padat organik (limbah padat yang dapat membusuk), kotoran ini haruslah dibuang ke tangki septic. Prinsip dari pengolahan tangki septic yaitu mengolah dan memisahkan air dan kotoran dengan cara pengendapan. Pengolahan dilakukan oleh bakteri anaerobik yang merubah kotoran baku menjadi lumpur, air yang sudah terpisahkan (70% lebih bersih) bisa dibuang dan diresapkan ke tanah sedangkan lumpur hasil pengolahan harus dibuang secara berkala dengan menggunakan layanan mobil tangki air kotor dari pemerintah setempat. Grey water merupakan air buangan yang berasal dari kegiatan dapur, air bekas kamar mandi dan lain sebagainya. Air bekas dari kegiatan dapur mengandung lemak dan kotoran hasil sisa makanan, air bekas kamar mandi mengandung sabun. Untuk mengatasi grey water ini perlu dibuat bak penangkap lemak, begitu air limbah yang berasal dari rumah tangga keluar melalui pipa pembuang langsung ditangkap oleh bak ini.
  • Menjaga air supaya tetap bersih.
Misalnya menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman, pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem, pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat-zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran, memperluas gerakan penghijauan, memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya. Menghilangkan tempat perkembang biakan vektor dan bibit penyakit, misalnya membuang air yang berada didalam kaleng bekas ataupun bambu, media ini biasanya digunakan untuk perkembiakan nyamuk aedes aegypti. Sangat efektif sekali bila diaplikasikan untuk pengelolaan limbah dari rumah tangga.
  • Pemantauan kualitas lingkungan tercemar
Pemantauan dilakukan secara periodik supaya kualitas sumber air tetap terjaga, pemerintah berkewajiban melakukan pemantauan ini sesuai dengan PP No. 82 Tahun 2001. Tentunya peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan dalam pemantauan kualitas air supaya terjadi sinergi yang baik antara pemerintah dan masyarakat.
Peningkatan kualitas lingkungan melalui penurunan beban pencemar
Peningkatan ini bisa dilakukan dengan cara mendorong penataan sumber institusi untuk memenuhi baku mutu dan mendorong penggunaan bahan baku dan bahan lain yang ramah terhadap lingkungan.
  • Penggunaan ulang air limbah
Kelangkaan akan air yang umum terjadi di daerah tropis dan subtropis serta tingginya biaya untuk membangun sistem penyediaan air yang baru merupakan dua faktor utama yang mendorong bertambahnya kebutuhan untuk mengkonversi sumber-sumber air dengan penggunaan ulang efluen atau dengan reklamasi efluen untuk menghasilkan air yang dapat dipakai untuk distribusi, misalnya air pendingin. Penggunaan ulang air buangan segar maupun sudah terolah untuk irigasi telah dipakai secara meluas selama bertahun-tahun. Untuk masa sekarang, perhatian ditujukan pada aquaculture dan penggunaan ulang efluen untuk keperluan kota dan industri.

Pengelolaan air limbah bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dilakukan dengan mengurangi jumlah dan kekuatan air limbah sebelum dibuang ke perairan penerima. Tingkat pengurangan yang diperlukan dapat diperkirakan berdasarkan data karakteristik air limbah dan persyaratan baku mutu lingkungan yang berlaku. Berbagai teknik pengelolaan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini.
Pengelolaan Sederhana Air Limbah Pengelolaan Sederhana Air Limbah Reviewed by Deni Perdana on 4:26 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.